Banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa anaknya yang beranjak remaja mengalami gangguan mental, kenali dan deteksi sejak dini prilaku anak anda maka sangatlah penting bagi remaja untuk mendapat perawatan dan pengobatan sedini mungkin agar perkembangan psikisnya tidak terhambat. dan akan lebih baik jika Anda selalu mengawasi emosi putra putri Anda yang
sedang dalam masa remaja.
Perhatian dan kasih sayang Anda dapat membantu
mereka melewati masa-masa paling rawan dalam hidup mereka. Semoga
bermanfaat.
Gejala gejala gangguan mental pada remaja :
1. Emosi kuat
Remaja yang mengalami gangguan mental emosinya cenderung lebih meledak-ledak dengan tiba-tiba. Mereka akan merasakan kecemasan dan ketakutan yang berlebihan sampai mengganggu aktivitasnya.
2. Tiba-tiba melankolis
Perubahan mood dirasakan dalam dua minggu mulai dari hiperaktif menjadi melankolis. Biasanya mereka akan merasa sangat senang namun dengan cepat berubah menjadi sedih dan depresi. Perubahan mood yang cepat tanpa alasan kuat dapat mengindikasikan remaja tersebut mengalami gangguan mental.
3. Kurang konsentrasi
Kesulitan konsentrasi pada anak bisa dideteksi dari ketidakmampuan mereka dalam mengerjakan tugas sederhana, bahkan menonton televisi sekalipun. Biasanya mereka mengalami depresi dimana konsentrasi mereka fokus pada rasa malu, takut, atau rasa bersalah. Hal mudah untuk menyatakan mereka sulit berkonsentrasi dapat dilihat dari nilai akademik dan catatan prestasi di sekolahnya.
4. Perilaku membahayakan diri sendiri dan orang lain
Remaja itu juga akan mulai suka membangkang dengan cara ekstrem dan menunjukkan perilaku yang membahayakan dirinya dan orang lain. Misalnya dia menjadi sering berkelahi, ingin melukai seseorang, bahkan ingin bunuh diri.
5. Perubahan fisik yang drastis
Perubahan fisik yang mendadak seperti kenaikan atau penurunan berat badan secara drastis bisa menunjukkan gejala anak mengalami gangguan mental. Kebanyakan mereka mengalami depresi sehingga mengganggu pola dan nafsu makan mereka. Pada penurunan berat badan, bisa saja anak mengonsumsi obat-obatan terlarang dan minuman beralkohol karena depresi yang mereka rasa.
Sumber : Josua M. | Ke Sekolah.com