Penerapan Budi Pekerti di semua Mata Pelajaran
Secara umum Budi Pekerti berarti moral dan kelakuan yang baik dalam menjalani kehidupan ini. Budi Pekerti adalah induk dari segala etika ,tatakrama, tata susila,
perilaku baik dalam pergaulan , pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.
Pertama-tama budi pekerti ditanamkan oleh orang tua dan keluarga
dirumah, kemudian disekolah dan tentu saja oleh masyarakat secara
langsung maupun tidak langsung.(jagadkejawen)
"Hilangkan Cerita Kancil yang Selalu Menipu". Dilansir dari Jpnn.com-- Calon wakil presiden Jusuf Kalla menegaskan, muatan pendidikan budi pekerti dapat diterapkan di semua mata pelajaran. Hal itu dikatakan JK menjawab pertanyaan
moderator Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada Bidang Kerja Sama,
Dwikorita Karnawati, dalam debat cawapres, Minggu (29/6) malam di Hotel
Bidakara, Jakarta.
Moderator menanyakan bagaimana cara
menyusun pendidikan budi pekerti, sementara penting juga untuk mendorong
inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Pendidikan budi pekerti diterapkan di
semua mata pelajar. Masukan di mata pelajaran sejarah, masukan di
matematika dan bagaimana mengatur disiplin," kata JK.
Selain itu, JK menambahkan, di mata
pelajaran Bahasa Indonesia misalnya bisa mengajarkan cerita heroik.
Contohnya, menghilangkan cerita soal kancil yang selalu menipu. Tapi
mengganti cerita yang menyangkut bagaimana seorang manusia yang berani,
pintar dan dinamis. "Itu yang disebut Revolusi Mental," tegasnya.
Selain itu, JK mengutamakan kualitas
guru. Menurutnya, guru harus diberikan penataran, sertifikasi agar lebih
dahulu menguasai masalah kemudian disampaikan ke murid. Hal ini
otomatis harus terjadi di dunia pendidikan. "Karena guru bagian utama
perubahan itu," katanya.
Menurutnya, berbicara inovasi menyangkut
tiga hal. Pertama, teknologi, inovasi itu sendiri dan tentunya
kebijakan pemerintah. Dia menegaskan, pemerintah harus memihak kepada
inovasi bangsa. "Apabila memihak akan terjadi inovasi dalam negeri,"
katanya.
Soal biaya pendidikan, JK menyebut bahwa satu-satunya Kementerian yang anggaran tak pernah turun adalah Kementerian Pendidikan.
Menurutnya, 20 persen APBN untuk
pendidikan itu sangat cukup untuk melakukan pengembangan. Namun, bagi
JK, perlu untuk melakukan efisiensi anggaran. Dia pun mengatakan,
pembangunan sistem seperti di perguruan tinggi, dengan lembaga riset
sangat penting. "Kita akan gabungkan pendidikan dengan riset," ujar JK. (Sumber:boy/jpnn.com)
Postingan terkait: