Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar tengah
mengembangkan aplikasi-aplikasi pemanfaatan Data Pokok Pendidikan Dasar
(Dapodikdas). Aplikasi tersebut dapat digunakan untuk melakukan
perencanaan pembangunan pendidikan baik di tingkat Pusat, Provinsi,
maupun Kabupaten/Kota.
Selain itu juga sedang dilakukan pembangunan aplikasi distribusi data dari server
Pusat ke Provinsi. Kemudian akan dilanjutkan distribusi data dari
Provinsi ke Kabupaten/Kota. Diharapkan, dengan begitu, pengelola
Dapodikdas di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat memanfaatkan
Dapodikdas dengan sebaik-baiknya.
Supriyatno, M.A saat membuka ToT Pemanfaatan Sistem Pendataan Pendidikan Dasar angkatan V di Swiss-Belhotel Bandung, Jawa Barat, Kamis malam (22/5/2014). |
“Bapak-Ibu sekalian minimal bisa membuat profil pendidikan di
Kabupaten/Kota masing-masing. Syukur-syukur lebih dari itu,” kata
Supriyatno, M.A, Kepala Sub Bagian Data dan Informasi Bagian Perencanaan
dan Penganggaran Sekretariat Ditjen Dikdas, saat membuka Training of Trainer Pemanfaatan Sistem Pendataan Pendidikan Dasar angkatan V di Swiss-Belhotel Bandung, Jawa Barat, pada Kamis malam, 22 Mei 2014.
Dengan tersedianya data tiga entitas pendidikan yaitu peserta didik,
satuan pendidikan, dan pendidik dan tenaga kependidikan, tambah
Supriyatno, Pemerintah Daerah tak perlu lagi melakukan penjaringan data.
Yang perlu terus dijaga adalah operator sekolah tetap memasukkan dan
memperbarui data-data tersebut.
Lebih lanjut Supriyatno mengatakan, kini Ditjen Dikdas sudah mulai meninggalkan proposal based planning dan beralih ke databased planning. Hal ini dilakukan lantaran proposal based planning
hanya menguntungkan sekolah-sekolah yang rajin mengirim proposal.
Sementara sekolah lain yang tidak mengirim proposal padahal membutuhkan
bantuan tak pernah tersentuh.
“Dengan databased planning akan kelihatan sekolah mana yang
membutuhkan guru, terjadi kelebihan guru, memerlukan ruang kelas baru
dan perpustakaan,” ungkapnya.
ToT Pemanfaatan Sistem Pendataan Pendidikan Dasar angkatan V digelar
pada 22-24 Mei 2014. Pesertanya berjumlah 103 orang. Mereka adalah
petugas KK Datadik Kabupaten/Kota dari Provinsi Sulawesi Selatan,
Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Riau, Bali, Kalimantan Timur, dan
Sulawesi Utara. ToT kali ini merupakan angkatan terakhir dari
serangkaian penyelenggaraan di Kota Bandung, Jawa Barat.