Meningkatkan mutu pendidikan adalah salah satu tantangan
terbesar yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Salah satunya, yaitu
masalah teknologi dalam menunjang pendidikan. Pasalnya, saat ini masih terjadi
kesenjangan teknologi antara daerah perkotaan dengan daerah terpencil.
Namun di sisi lain, penggunaan Information
Communications Technology (ICT) juga mendukung kegiatan pendidikan di sekolah.
Teknologi pun menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan mutu pendidikan di
Tanah Air. Tetapi, hal tersebut harus disertai dengan perbaikan sumber daya manusia.
"Yang paling utama adalah meningkatkan kualitas
manusianya dulu, karena manusia adalah sumber daya terbesar," ujar Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan dalam Education Roundtable di Kampus
Universitas Paramadina, Energy Tower, Jakarta, Kamis (30/4/2015).
Anies mengimbuhkan terdapat tiga strategi untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui teknologi.
Strategi Pertama, yaitu
pemberdayaan interaksi antaraktor pendidikan. Menurut Anies, interaksi antara
siswa, guru, dan orangtua adalah hal yang penting untuk komunikasi pada proses
belajar mengajar.
Strategi kedua, perlu adanya peningkatan akses dan
kualitas pendidikan. "Siswa harus diakomodasi untuk berpartisipasi dalam
sistem. Saat ini pendidikan masih berada pada sistem urban. Pernah ada kasus
siswa di pedalaman diajarkan cara berenang, padahal di tempat mereka sama
sekali tidak ada kolam renang," tuturnya.
Strategi ketiga, Anies mengungkapkan akan
mereformasi birokrasi pendidikan dan public engagement. Menurutnya, saat ini
dibutuhkan seorang pemimpin untuk merestrukturisasi sistem pendidikan.
Dalam kesempatan tersebut Anies juga mengatakan bahwa
teknologi tidak hanya dibutuhkan untuk pendidikan, tapi juga merupakan media
yang efisien untuk berpartisipasi. Dia berharap ke depannya siswa-siswa di
Indonesia tidak hanya menjadi konsumen suatu teknologi, tapi juga bisa
berinovasi untuk menjadi produsen suatu teknologi baru. (okezone)